Masih hangat dalam ingatan kita, berita seorang ibu sebut saja ibu Siami dari anak yang sekolah di SD melapor bahwa terdapat perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh “sekolah” karena anaknya telah diberi jawaban dalam ujian nasional baru-baru ini.
Beberapa tahun lalu juga ujian nasional menjadi perdebatan yang membuat negeri ini menjadi hangat, silang pendapat terjadi janganlah ujian nasional dijadikan penentu kelulusan ada juga yang berpendapat tidak perlu ujian nasional diadakan karena membuat para siswa menjadi cemas, takut bahkan stress. Dan akhirnya kemendiknas menetapkan 60% dari nilai ujian nasional dijadikan penentu dalam kelulusan. Masih ada siswa yang tidak lulus di tahun 2011, dan ini wajar menurut saya karena dalam kegiatan itu mesti ada yang berhasil dan tidak berhasil atau ada yang lulus dan tidak lulus.
Tahun ini, kembali ramai pasca ujian nasional.
siapa yang membuat ramai?
sekolah kah? Baca lebih lanjut